Budaya
Maluku
adalah aspek kehidupan yang mencakup adat istiadat, kepercayaan, seni dan kebiasaan lainnya yang
dijalani dan diberlakukan oleh masyarakat Maluku.
Maluku adalah
sekelompok pulau
yang merupakan bagian dari Nusantara Maluku berbatasan dengan Timor di sebelah
selatan, pulau Sulawesi di sebelah barat,
Irian Jaya di sebelah timur dan Pulau di timur laut.
Maluku memiliki
beragam budaya dan adat istiadat mulai dari alat musik,
bahasa, tarian, hingga seni budaya.
Budaya Kalwedo
Salah satu dari banyaknya budaya
Maluku adalah Kalwedo.
Kalwedo adalah bukti yang sah atas kepemilikan masyarakat adat di Maluku Barat Daya (MBD).Kepemilikan ini merupakan
kepemilikan bersama atas kehidupan bersama orang bersaudara.
Kalwedo telah mengakar dalam
kehidupan baik budaya maupun bahasa masyarakat adat di kepulauan Babar dan MBD.
Pewarisan budaya Kalwedo dilakukan
dalam bentuk permainan bahasa, lakon sehari-hari, adat istiadat, dan pewacanaan.
Nilai Adat Kalwedo
Kalwedo
merupakan budaya yang memiliki nilai-nilai sosial keseharian, dan juga nilai-nilai religius yang sakral yang
menjamin keselamatan abadi, kedamaian, dan kebahagiaan hidup bersama sebagai
orang bersaudara.
Budaya Kalwedo mempersatukan
masyarakat di kepulauan Babar maupun di Maluku Barat Daya dalam sebuah kekerabatan
adat, dimana mempersatukan masyarakat menjadi rumah doa dan istana adat milik
bersama. Nilai Kalwedo
diimplementasikan dalam sapaan adat kekeluargaan lintas pulau danu negeri, yaitu: inanara ama yali
(saudara perempuan dan laki-laki). Inanara
ama yali menggambarkan keutamaan hidup dan pusaka kemanusiaan hidup masyarakat MBD,
yang meliputi totalitas hati, jiwa, pikiran dan perilaku.
Nilai-nilai Kalwedo tersebut
mengikat tali persaudaraan masyarakat melalui tradisi hidup Niolilieta/hiolilieta/siolilieta
(hidup berdampingan dengan baik).
Tradisi hidup masyarakat MBD
dibentuk untuk saling berbagi dan saling membantu dalam hal potensi alam, sosial, budaya, dan ekonomi
yang diwariskan oleh alam kepulauan MBD.
Budaya Hawear
Hawear
(Sasi) adalah budaya yang tumbuh dan berlaku dalam kehidupan masyarakat Kepulauan Kei, secara turun menurun.Cerita rakyat, lagu rakyat, dan berbagai dokumen tertulis
merupakan prasarana untuk melestarikan kekayaan budaya termasuk Hawear.
Sejarah Hawear bermula dari seorang gadis yang diberikan daun kelapa kuning
(janur kuning) oleh ayahnya.
Kemudian janur kuning itu disisipkan
atau diikat di kain seloi yang dipakainya. Gadis
tersebut melakukan perjalanan panjang untuk menemui seorang raja (Raja Ahar Danar).
Maksud dari janur kuningtersebut sebagai tanda bahwa ia
telah dimiliki oleh seseorang, dimaksudkan agar ia tidak diganggu oleh siapapun
selama perjalanan.
Budaya Arumbae
Laut adalah medan penuh bahaya dan Arumbae menstrukturkan
cara pandang bahwa laut adalah medan kehidupan yang harus dihadapi. Itulah
sebabnya, masyarakat Maluku melihat laut sebagai jembatan persaudaraan
yang menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya. Berlayar ke suatu pulau,
seperti dalam Pela Gandong bertujuan untuk mengeratkan jalinan hidup orang
bersaudara sebagai pandangan dunia orang Maluku.
Sasahil dan Nekora
Nilai tolong menolong yang terdapat dalam tradisi Sasahil maupun Nekora
memiliki basis solidaritas yang kuat, dan menciptakan relasi saling memberi dan
menerima antarwarga agar suatu pekerjaan berat untuk mendirikan rumah bisa
lebih ringan.
Dalam menghadapi dinamika kehidupan yang terus berubah, tradisi
Sasahil dan Nekora selalu dipertahankan dan dipelihara dengan baik. Hal ini
dimaksudkan sebagai modal sosial kelangsungan hidup bermasyarakat di masa
mendatang.PAPEDA
papeda adalah berasal dari tepung sagu yang tentunya berasal dari pohon sagu juga.
Nah, sagu ini sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia bagian timur,
khususnya Maluku dan Papua. Tapi ternyata juga dikenal oleh masyarakat rumpun
melayu yang lain, seperti Malaysia dan Brunai. Bahkan makanan yang disebut
papeda ini, dikenal juga di sana dengan nama ‘Linut’. Selain itu, di Sulawesi Selatan, khususnya
masyarakat daerah Luwu (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur),
papeda dikenal dengan nama ‘Kapurung’.
BAHASA
AMBON SEHARI-HARI
A
ABU
= Debu
AER = Air
ANIONG; ANYIONG = Alat bantuan untuk menjinjing sesuatu di kepala, yaitu dari kain.
ARUARU = Alat yang terbuat dari kayu atau Bambu yang lazim di pakai untuk membuat papeda (makanan khas Maluku).
AMANISSA = Salah satu alat penangkap ikan (sejenis "bubu" kecil), yang dianyam dari bambu bebentuk seperti kerucut.
ATITING = Wadah yang terbuat dari anyaman bambu.
AMATOO = Ucapan selamat tinggal; Sampai Jumpa.
ANANAS = Nenas.
ANDARINYO = Capung
ANANA; ANA-ANA = Anak-anak.
ASISANG = Yang pertama mencoba, mempraktek, atau memulai.
AGAS = sejenis serangga kecil, mirip nyamuk yang suka menggigit.
ANGGALE = Bolak-balik/asik
ANYO-ANYO = Terapung-apung
AHE; TAHE = Ikat menyambung sesuatu.
ASSO = Tidak sekarang.
AMUNNA = Membersihkan sesuatu/segala sesuatu.
AKORT = Bermufakat/Setuju
AHALANG = Alat bantu untuk memikul Air.
AHEBO = Luka-luka kecil akibat gatal/Bekas luka di kulit
ALE = Anda, Kamu (Sebuatan umum, yang terkesan menghargai siapapun yang menjadi teman berkomunikasi).
ALLAPA = sebutan yang biasa dipakai, yaitu mengarah pada situasi yang belum tentu diketahui hasilnya, apakah bisa berhasil atau tidak; lebih bersifat pesimis.
ALAPRITOL; ALPLETOL = Sejenis senjata yang dahulu dibuat dari potongan-potongan kayu, yang ditajamkan ujung-ujungnya (kedua sisinya); dan cara penggunaannya oleh mereka yang senang memakai senjata ini yaitu mereka mahir melampar.
APULA = Kulit buah kenari bagian luar yang telah membusuk
ATORANG = Peraturan
ARUMBAI; AROMBAE = Perahu Kora-kora.
ASANG = Asam
ASUANG = Potongan kayu mentah, yang di potong dalam ukuran-ukuran tertentu untuk membuat pagar pekarangan rumah (misalkan), dll.
AER = Air
ATLEPA = Menaruh sesuatu dengan posisi melintang panjang.
AER = Air
ANIONG; ANYIONG = Alat bantuan untuk menjinjing sesuatu di kepala, yaitu dari kain.
ARUARU = Alat yang terbuat dari kayu atau Bambu yang lazim di pakai untuk membuat papeda (makanan khas Maluku).
AMANISSA = Salah satu alat penangkap ikan (sejenis "bubu" kecil), yang dianyam dari bambu bebentuk seperti kerucut.
ATITING = Wadah yang terbuat dari anyaman bambu.
AMATOO = Ucapan selamat tinggal; Sampai Jumpa.
ANANAS = Nenas.
ANDARINYO = Capung
ANANA; ANA-ANA = Anak-anak.
ASISANG = Yang pertama mencoba, mempraktek, atau memulai.
AGAS = sejenis serangga kecil, mirip nyamuk yang suka menggigit.
ANGGALE = Bolak-balik/asik
ANYO-ANYO = Terapung-apung
AHE; TAHE = Ikat menyambung sesuatu.
ASSO = Tidak sekarang.
AMUNNA = Membersihkan sesuatu/segala sesuatu.
AKORT = Bermufakat/Setuju
AHALANG = Alat bantu untuk memikul Air.
AHEBO = Luka-luka kecil akibat gatal/Bekas luka di kulit
ALE = Anda, Kamu (Sebuatan umum, yang terkesan menghargai siapapun yang menjadi teman berkomunikasi).
ALLAPA = sebutan yang biasa dipakai, yaitu mengarah pada situasi yang belum tentu diketahui hasilnya, apakah bisa berhasil atau tidak; lebih bersifat pesimis.
ALAPRITOL; ALPLETOL = Sejenis senjata yang dahulu dibuat dari potongan-potongan kayu, yang ditajamkan ujung-ujungnya (kedua sisinya); dan cara penggunaannya oleh mereka yang senang memakai senjata ini yaitu mereka mahir melampar.
APULA = Kulit buah kenari bagian luar yang telah membusuk
ATORANG = Peraturan
ARUMBAI; AROMBAE = Perahu Kora-kora.
ASANG = Asam
ASUANG = Potongan kayu mentah, yang di potong dalam ukuran-ukuran tertentu untuk membuat pagar pekarangan rumah (misalkan), dll.
AER = Air
ATLEPA = Menaruh sesuatu dengan posisi melintang panjang.
B
BADO
= Sama dengan; Sama saja.
BAILEO; BAILEU = Rumah adat
BATEREK = Usil/Jahil/bercanda
BALAGA = Angkuh, Sombong.
BALLABOR = Blekpotan.
BALAMBOR = Berserakan kesana sini; menunjuk pada sampah yang berserakan.
BALLA = Belah, atau sebutan lain dari hendak memukul seseorang.
BAMETI = Kegiatan melaut waktu air surut "meti"(dalam bahasa Ambon), untuk mencari ikan, keong (bia), dll.
BASONDO = Menyelah
pembicaraan orang lain dengan sengaja tanpa meminta izin.BAILEO; BAILEU = Rumah adat
BATEREK = Usil/Jahil/bercanda
BALAGA = Angkuh, Sombong.
BALLABOR = Blekpotan.
BALAMBOR = Berserakan kesana sini; menunjuk pada sampah yang berserakan.
BALLA = Belah, atau sebutan lain dari hendak memukul seseorang.
BAMETI = Kegiatan melaut waktu air surut "meti"(dalam bahasa Ambon), untuk mencari ikan, keong (bia), dll.
BABOSTOK = sebutan bagi seseorang perempuan yang berbodi sintal.
BABENGKENG = Meraju yang berlebihan dan hendak menarik perhatian orang lain atas tidakannya.
BAPIKOL = Memikul
BABELO = Menggali lobang/Cangkul
BABANTING = Meraju yang berlebihan dan menjatuhkan badan ke tanah.
BAOSTAR = Jorok/kotor sekali.
BALE = Balik/kembali
BALLE = Melilit/mengikat.
BALEK/BELEK = Kaleng
BARIBUT/BARIBOT = Buat Gaduh.
BALEJA = Sesuatu yang sangat lembek jika dipegang (bersifat cair), berlumur. bergetah.
BALAGU = Belagu, suka jual mahal, suka menarik perhatian orang, jika ditawarkan sesuatu malu-malu tapi sebenarnya mau.
BALENGANG = Oleng
BALENGGANG = Goyang
BALANGA/BALANGANG = wadah yang terbuat dari tanah liat, berbentuk belanga.
BADAKI = Lihat Baostar
BAGALI = Perasaan geli terhadap sesuatu.
BALOBE = Kegiatan melaut untuk mencari ikan pada waktu malam saat air surut (meti), dengan diterangi lampu GAS (Petromax) atau obor, dll, dan dilengkapi dengan perkakas lainnya seperti parang, kurkunci, kalawai, untuk menangkap ikan.
BALIMBING = Buah Belimbing.
BONTAL = Bulat
BOUT = Potongan Danging dalam ukuran besar.
BORGOR = Besar; Sebutan untuk untuk salah satu jenis nenas, yaitu "Ananas Borgor".
BATONG; BETONG = Kami; kita
BANANG RAJA = Pelangi
BANANAH = Bernanah
BEMBENG = Jinjing dengan tangan.
BAKANDA = Main serong/selingkuh.
BAKASANG =
BASTEL = Bergaya
BAKIRA = Permisi mendahului.
BATAMANG = Berteman, atau Menemani.
BATAMBONG = Banyak sekali
BAGAHE = Rangsangan hendak menarik keluar dan membuang lendir dari dalam mulut.
BILALO = Proses melicinkan jubin/lantai dengan cara tradisional.
BASALENG = Memakai baju.
BARNANG = Berenang
BARANTANG = Kesepekatan membagi hasil atau tanggung jawab dengan adil.
BAKESTENG =
BAKAREO; BAKAREU = Berkelincang; semacam gemetar; badan bergerak-gerak karena rasa sakit atau rangsangan sesuatu.
BACICO = Perilaku anak yang tidak tenang ditempat,
BANER = Akar pohon besar seperti Pohon Beringin, Durian, Kenari, dll.
BONGSO = Adik, saudara gandong.
BOBOU = Bau
BOMBAT = Sangat Gemuk
BICO = Perut Buncit; gerak lambat, tidak gesit karena berat badan yang berlebihan.
BINTOL = Benjol
BIKING = Buat
BINTANGGOR = Nama pohon yang buahnya dahulu dijadikan bahan dasar pembuatan lilin tradisional orang Maluku, namanya "KANJOLI" .
BISTUNGKER = Tanaman ubi kayu yang bertumbuh sendiri di alam.
BOBENGKA; BABENGKA = salah satu penganan khas Maluku Tengah, seperti BOBENGKA HARUKU.
BOLOLENG = Roti; identik dengan roti goreng.
BORE = Membius Ikan, dll.
BROT = Roti.
BAGARA = Bergerak.
BOTI = Buncit
BULANG = Bulan
BELANG = Kelompok pendayung arumbai; salah satu olahraga dayung tradisional di Maluku Tengah "perahu belang".
BEMBANG = Mengantar pergi seseorang
BERANG= kain yang sengaja diikat di kepala oleh orang Maluku Tengah dan sekitarnya, sebagai tanda tertentu, dengan pilihan warna-warna sesuai dengan adat istiadat atau kondisi-kondisi tertentu (Misalnya Berperang).
BONENG = Sebutan untuk gigi seri yang mencolok kedepan.
BALAMBOR = Membuang sesuatu (sampah) dengan sembarangan dan tidak teratur (tidak pada tempatnya).
BOMBONG = Penuh sampai tumpah/ wadah yang diisi sampai penuh dan dipaksakan untuk tetap bisa menampung lagi.
BOBBA = Luka yang bernanah, dan telah membesar.
C
CAKE/CEKE
= Makan; biasanya sebutan ini sangat kasar.
CAKADIDI = Agresif, seseorang yang suka tidak tetap ditempat.
CACURANG = Alat untuk membantu mengisi miyak pada kompor, Botol, dll.
CAPOCI = Salah satu jeni permainan anak-anak
CAPEU = Topi
CALANA = Celana
CAMPARADU = Amburadul, tidak tertata.
CALAKATE = Sudah agak matang
CECELEPU = Di buat kepayahan/payah.
CUNGKEL = Mengungkit sesuatu agar terlepas.
COLE = Tusuk Konde
COLO = Celup
COBE = Wadah untuk membuat sambal/terasi.
CIGI = Tarik dengan spontan.
CIKAR = Hendak melakukan sesuatu dengan Segera/Serempak
CIKUANG = sebuatan lain untuk hendak memukul, menjitak, dll.
CUBI = Cubit
CUCUR = Salah satu penganan khas Ambon
CUKIMAAI = Makian; yang artinya bersetubuh dengan ibu.
CUKARDELLEN = Makian yang dianggap sedikit halus dari"cukimaai atau cuki"
CELE = Salah satu model pakaian tradisional khas Maluku Tengah; Pulau Ambon, dan sekitarnya (baju cele).
CERE = Cerai
CEBO = Membersikan anus/kelamin setelah membuang air besar dengan memakai air/tissu
CILAKA = Celaka
COLO COLO = Kua Asam dari asam lemon cina atau asam cuka, yang biasanya menemani makan papeda.
D
DAGANG = Sebuatan khas untuk orang Asing, atau pendatang; "orang dagang".
DAKI = Kotor, kotoran yang menempel pada kulit berupa debu dan lain sebagainya.
DAPOR = Dapur
DEGDEGU = Tempat memasak yang dibuat tergantung.
DIPANG = Tempat tidur, yang tidak berkasur.
DODESU/DODESO = Perangkap, jerat.
DULANG = Wadah yang biasa dipakai berbentuk baki, tapi terbuat dari kayu.
DANGKE = Terima kasih.
DONDANG = Sebutan bagi buah ZAKAR.
DORIANG = Durian
DOTI = Semacam ilmu santet
DOLO = Dulu
DOMINGGU = Hari minggu, sebuta dari orang Sarani di Ambon untuk hari beribadah.
DODAGA = Motif depan dari sebuah kain, yang biasanya di kenal sebagai tanda pembeda, mana bagian depan kain, mana yang bagian belakang sebuah kain sarung saat di pakai.
EEMPENG = Kurus
ELA = Isi sagu yang baru di ambil dari pohonnya sebelum diperas menjadi sagu mentah (saripati).
ENDANDEP = Salah satu permainan tradisional anak-anak.
ELMESSEH = Sebutan untuk "YESUS"
ENGGO/ENGGO BASAMBUNYI = Salah satu permainan tradisional anak-anak.
ELLENG = Gentar; Takut.
CAKADIDI = Agresif, seseorang yang suka tidak tetap ditempat.
CACURANG = Alat untuk membantu mengisi miyak pada kompor, Botol, dll.
CAPOCI = Salah satu jeni permainan anak-anak
CAPEU = Topi
CALANA = Celana
CAMPARADU = Amburadul, tidak tertata.
CALAKATE = Sudah agak matang
CECELEPU = Di buat kepayahan/payah.
CUNGKEL = Mengungkit sesuatu agar terlepas.
COLE = Tusuk Konde
COLO = Celup
COBE = Wadah untuk membuat sambal/terasi.
CIGI = Tarik dengan spontan.
CIKAR = Hendak melakukan sesuatu dengan Segera/Serempak
CIKUANG = sebuatan lain untuk hendak memukul, menjitak, dll.
CUBI = Cubit
CUCUR = Salah satu penganan khas Ambon
CUKIMAAI = Makian; yang artinya bersetubuh dengan ibu.
CUKARDELLEN = Makian yang dianggap sedikit halus dari"cukimaai atau cuki"
CELE = Salah satu model pakaian tradisional khas Maluku Tengah; Pulau Ambon, dan sekitarnya (baju cele).
CERE = Cerai
CEBO = Membersikan anus/kelamin setelah membuang air besar dengan memakai air/tissu
CILAKA = Celaka
COLO COLO = Kua Asam dari asam lemon cina atau asam cuka, yang biasanya menemani makan papeda.
D
DAGANG = Sebuatan khas untuk orang Asing, atau pendatang; "orang dagang".
DAKI = Kotor, kotoran yang menempel pada kulit berupa debu dan lain sebagainya.
DAPOR = Dapur
DEGDEGU = Tempat memasak yang dibuat tergantung.
DIPANG = Tempat tidur, yang tidak berkasur.
DODESU/DODESO = Perangkap, jerat.
DULANG = Wadah yang biasa dipakai berbentuk baki, tapi terbuat dari kayu.
DANGKE = Terima kasih.
DONDANG = Sebutan bagi buah ZAKAR.
DORIANG = Durian
DOTI = Semacam ilmu santet
DOLO = Dulu
DOMINGGU = Hari minggu, sebuta dari orang Sarani di Ambon untuk hari beribadah.
DODAGA = Motif depan dari sebuah kain, yang biasanya di kenal sebagai tanda pembeda, mana bagian depan kain, mana yang bagian belakang sebuah kain sarung saat di pakai.
EEMPENG = Kurus
ELA = Isi sagu yang baru di ambil dari pohonnya sebelum diperas menjadi sagu mentah (saripati).
ENDANDEP = Salah satu permainan tradisional anak-anak.
ELMESSEH = Sebutan untuk "YESUS"
ENGGO/ENGGO BASAMBUNYI = Salah satu permainan tradisional anak-anak.
ELLENG = Gentar; Takut.
G
GARGANTANG; GORGONTONG = Kerongkongan
GABA-GABA = Pelepah pohon sagu, yang biasanya di pakai maluku membuat dinding rumah, rakit, dll.
GARGATANG = Gemas
GARRAP = Bekas aliran sungai/kali yang sudah kering.
GALOJO; GOLOJO = Rakus
GAMBRET = semacam hompimpa
GATA-GATA = Alat untuk menggulung adonan Papeda (makanan khas Maluku.
GOSEPA = Rakit
GOSSO = Elus
GOSAU = Nama ikan
GORINDA = Mengoyak-oyak sesuatu dengan kasar.
GALAS = Gelas
GOBANG = Uang Logam
GOGOS = Nama salah satu penganan khas Ambon yang terbuat dari beras ketan.
GOLEBA = Tali yang dibuat dari anyaman kulit dahan kelapa, atau dahan sagu yang muda.
GOROS; GAROS = Besar.
GOMIRA = Nama sayuran
GANEMU; GANEMO = Nama sayuran melinjo
GEPE = Tindis, tekan.
GETE-GETE = Nama ikan berukuran kecil (sering dipakai sebagai kiasan melambangkan yang "kecil").
GOYAWAS; GIJAWAS = Jambu biji
GOTANA = Nama ikan yang bau amisnya sangat kuat.
GATA = Mencoba mencepit sesuatu dengan suatu alat bantu.
GATA-GATA = Alat tradisional untuk menjepit bara api didalam tungku.
GILI-GILI = Rasa Geli; Menggelikan hati.
GENGGO = sejenis serangga yang suka sekali anak-anak kecil menangkapnya dan mengikatnya dengan benang, dan membiarkannya terbang. ada dua jenisnya, berwarna Hitam kebiru-biruan, dan yang satu jenis lainnya berwarna emas (ukurannya agak besar).
GONDAL = Nama pohon
H
HOTU/HETU = Bicara
HOGOR = Membawa Issu
HAHESSI = Tali yang dibuat dari kulit luar bambu.
HAHAKAE = Makan puji.
HALUA = Penganan yang terbuat dari kenari dan gula merah; cocok untuk ngemil.
HAYAL = lihat Kapista
HAGA-HAGA = Mencoba-coba.
HELAHAI = Menghela napas dalam-dalam, menghela napas tanda sekarat.
HODENG = Bagus.
HENER = Mengalir/hanyut.
HOHATE/HUHATE = Pancing.
HEK = Ceguk
HOKMAT = Berbicara secara spontan dan tegas dengan suara yang keras.
HOSTES = Sebutan untuk wanita panggilan; pelacur.
HESSE = Ceper; tidak berbentuk bulat atau elip yang benar.
HUTUL = Rorok ayam
GARGANTANG; GORGONTONG = Kerongkongan
GABA-GABA = Pelepah pohon sagu, yang biasanya di pakai maluku membuat dinding rumah, rakit, dll.
GARGATANG = Gemas
GARRAP = Bekas aliran sungai/kali yang sudah kering.
GALOJO; GOLOJO = Rakus
GAMBRET = semacam hompimpa
GATA-GATA = Alat untuk menggulung adonan Papeda (makanan khas Maluku.
GOSEPA = Rakit
GOSSO = Elus
GOSAU = Nama ikan
GORINDA = Mengoyak-oyak sesuatu dengan kasar.
GALAS = Gelas
GOBANG = Uang Logam
GOGOS = Nama salah satu penganan khas Ambon yang terbuat dari beras ketan.
GOLEBA = Tali yang dibuat dari anyaman kulit dahan kelapa, atau dahan sagu yang muda.
GOROS; GAROS = Besar.
GOMIRA = Nama sayuran
GANEMU; GANEMO = Nama sayuran melinjo
GEPE = Tindis, tekan.
GETE-GETE = Nama ikan berukuran kecil (sering dipakai sebagai kiasan melambangkan yang "kecil").
GOYAWAS; GIJAWAS = Jambu biji
GOTANA = Nama ikan yang bau amisnya sangat kuat.
GATA = Mencoba mencepit sesuatu dengan suatu alat bantu.
GATA-GATA = Alat tradisional untuk menjepit bara api didalam tungku.
GILI-GILI = Rasa Geli; Menggelikan hati.
GENGGO = sejenis serangga yang suka sekali anak-anak kecil menangkapnya dan mengikatnya dengan benang, dan membiarkannya terbang. ada dua jenisnya, berwarna Hitam kebiru-biruan, dan yang satu jenis lainnya berwarna emas (ukurannya agak besar).
GONDAL = Nama pohon
H
HOTU/HETU = Bicara
HOGOR = Membawa Issu
HAHESSI = Tali yang dibuat dari kulit luar bambu.
HAHAKAE = Makan puji.
HALUA = Penganan yang terbuat dari kenari dan gula merah; cocok untuk ngemil.
HAYAL = lihat Kapista
HAGA-HAGA = Mencoba-coba.
HELAHAI = Menghela napas dalam-dalam, menghela napas tanda sekarat.
HODENG = Bagus.
HENER = Mengalir/hanyut.
HOHATE/HUHATE = Pancing.
HEK = Ceguk
HOKMAT = Berbicara secara spontan dan tegas dengan suara yang keras.
HOSTES = Sebutan untuk wanita panggilan; pelacur.
HESSE = Ceper; tidak berbentuk bulat atau elip yang benar.
HUTUL = Rorok ayam
I
ISKOROBI = Usir; Mengusir.
ISTIRIKA = Setrika
ISKEREK = Kaget
ILO = Jinjing di atas bahu; lihat "pikol/hala".
ISTORI = Berbicara/bercerita
IDONG = Hidung
ISTAGA = Astaga
ISAEE = Hujatan
INA = Nona; perempuan muda.
ISKOROBI = Usir; Mengusir.
ISTIRIKA = Setrika
ISKEREK = Kaget
ILO = Jinjing di atas bahu; lihat "pikol/hala".
ISTORI = Berbicara/bercerita
IDONG = Hidung
ISTAGA = Astaga
ISAEE = Hujatan
INA = Nona; perempuan muda.
J
JUJARO = Nona, gadis, perempuan yang masih muda.
JALONTO = Gaya menungging.
JAMBAR = Alat tradisional penumbuk untuk meratakan tanah pada saat membuat pondasi rumah atau jubin.
JUK = Alat musik berbentuk gitar mini.
JAMBATANG = Jembatan.
JENGKRIK = Mengutik Jari tangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar